Bungkus Kopi yang Mendunia

Bungkus Kopi yang Mendunia

Bungkus kopi yang mendunia. Bagaimana bisa limbah plastik tersebut dapat tercium begitu harumnya di kancah dunia? Berkat kegigihan dan kerja keras Edy Fajar Prasetyo-lah, semua itu dapat terwujud. Mahasiswa Jurusan Agribisnis Fakultas Sains dan Teknologi ini mengubah limbah bungkus kopi menjadi produk yang mempunyai nilai jual tinggi. Eco Bisnis Indonesia Bag namanya, atau disingkat menjadi Ebi Bag.

Ide awal dari pembuatan Ebi Bag ini bermula atas keprihatinannya melihat sampah plastik yang menumpuk di sekitarnya. Selain mengurangi dampak negatif dari limbah plastic tersebut, Edy juga ingin memberikan nilai lebih kepada orang-orang sekitarnya.

 Sebenarnya sudah bukan hal yang asing lagi dalam pengelolaan atau pemanfaatan sampah plastic menjadi produk yang mempunyai nilai jual yang tinggi. Proses produksinya pun hamper sama dengan proses pembuatan Ebi Bag ini. Hal yang menjadi pembeda terletak pada motif yang digunakan. Dengan ide kreatifnya, bungkus kopi yang memiliki gambar atau motif yang sama dibuat sedemikian rupa akar terlihat cantik dan menawan.

Bahan baku yang Ia dapatkan berasal dari penjual kopi pinggir jalan, ia juga bekerja sama dengan bank sampah di Bogor dan Depok. Oleh karena itu Ia selalu mendapat suplai bahan baku.

Berbisnis Sejak SD

Berbisnis memang tidak mengenal usia untuk memulainya. Hal itulah yang terjadi pada diri Edy. Sejak menjadi status siswa di Sekolah Dasar, jiwa bisnisnya sudah muncul. Ketika itu, ia menjual stiker di sekolahnya. Semasa SMP, berjualan kopi dan gorengan. Sedangkan pada waktu SMA, ia pernah berjualan nasi uduk di kelas

Haus Prestasi dan Penghargaan

Edy, seorang pemuda yang berasal dari Tangerang Selatan ini telah banyak memperoleh prestasi  dan penghargaan yang membanggakan. Pada tahun 2012, ia bersama teman-temannya menjadi juara di ajang Bank Indonesia Green Entrepreneur serta juara pada Wirausaha Mapan yang diadakan oleh Pemkot DKI Jakarta.

Pada tahun 2013, Edy berkesempatan mengikuti acara dalam acara Expo Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) bersama mahasiswa lain yang berasal dari Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universutas Negeri Jakarta  (UNJ) berangkat dalam satu rombongan  Bank Indonesia. Acara tersebut diadakan di Nusa Dua, Bali.

Keikutsertaan Edy dalam acara Expo KTT APEC 2013 dikarenakan Ia berhasil lolos dalam penyeleksian Lomba Proposal Bisnis yang diadakan oleh Bank Indonesia. Isi proposalnya mengenai pengembangan usaha kerajinan kerang miliknya yang sudah tersebar ke berbagai tempat di Indonesia. Di tahun yang sama, produk kreatifnya yang berlabel Ebi Bag telah diikutkan juga dalam Expo Wirausaha Muda Internasiona di Pakistan.

Hasil prestasi terbarunya yaitu berhasil menjadi salah satu dari Top 10 Best Idea delegasi dari Indonesia. Ia mewakili dalam kategori aktivis sosial pada acara Asean LeaderPreneur Conference (ACL) 2015 di Kuala Lumpur, Malaysia.    

ACL 2015 ini merupakan sebuah acara yang diinisiasi oleh ASEAN YouthPreneur Community (AYPC) dan Bussines Knowledge Global (BKG) Indonesia. Melalui ACL 2015, kedua komunitas tersebut menjadikannya wadah bagi para pemuda di regional ASEAN khususnya yang tertarik dengan  bidang wirausaha dan kepemimpinan untuk dapat berkolaborasi. Pada kali ini, ACL 2015 fokus pada tiga bidang aspek, yaitu digital, ekonomi, dan sosial. Hasilnya, Ebi Bag yang dibawa oleh Edy berhasil memperoleh predikat terbaik ke-3 pada kategori Sosial.

Misi Sesungguhnya

Dari sekian banyak penghargaan dan prestasi yang telah ia dapatkan yang berasal dari hasil kreatifnya membuat produk yang lebih menarik dan bernilai jual tinggi, yang terpenting bagi dirinya adalah nilai pemberdayaan lingkungan. Contohnya adalah pemberdayaan ibu-ibu yang berada di sekitar lingkungannya untuk membantu proses produksinya. Selain memberikan kesibukan yang positif juga dapat menghasilkan uang tambahan untuk keperluan hidup mereka.

sumber:

http://ekbis.sindonews.com/

http://www.lpminstitut.com

http://www.uinjkt.ac.id/

http://www.merdeka.com